|  | 
| Millenials Tumpah Ruah di Acara Sosial [Foto : marudiyafu.com] | 
Millenials Tumpah Ruah Di Acara Sosial - Antara penghujung 2019 dan awal 2020 Indonesia diselimuti oleh beberapa bencana alam. Mengingat wilayah Indonesia terletak di daerah iklim tropis dengan 2 (dua) musim, yakni panas dan hujan. Ditandai dengan adanya perubahan cuaca, suhu, dan arah angin yang cukup ekstrem. Kondisi iklim seperti ini tergabungkan dengan kondisi topografi permukaan dan batuan yang relatif beragam, baik secara fisik maupun kimiawi, namun menghasilkan kondisi tanah yang subur. Sebaliknya, kondisi seperti itu dapat menimbulkan beberapa akibat buruk bagi manusia seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan. Awal 2020 ini, kita warga Jakarta dan sekitarnya diuji dengan banjir.
Salah satu ciri khas dari Bumi Pertiwi adalah kebersamaan, kesatuan dan rasa gotong royong yang kuat. Itu semua ada tentunya karena kita memiliki rasa empati yang begitu besar terhadap sesama. Dan karena ikatan batin antar sesama yang kuat tanpa melihat suku, agama, ras, dan antar golongan. Kepedulian dan keikhlasan berbagi adalah wujud nyatanya. Maka tak heran jika di antara saudara setanah air ada yang tertimpa bencana, yang lainnya ikut serta meringankan beban saudaranya.
Menghadiri Acara Jakarta Humanity Festival 2020 
|  | 
| Sore hari di JAKHUMFEST 2020 [Foto : marudiyafu.com] | 
Sebagai millenial saya sangat bersyukur bisa hadir dalam Jakarta Humanity Festival 2020. Acara yang sangat mulia digelar oleh Dompet Dhuafa yang merupakan lembaga filantropi islam 
dompetdhuafa.org.
 
Jakarta Humanity Festival (JakHumFest) merupakan sebuah perhelatan tahunan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa, pertama kali digelar sejak tahun 2019. 
Dengan mengajak para generasi muda untuk lebih peduli pada isu-isu sosial, kemanusiaan dan lingkungan, melalui berbagai aktivitas. Gelaran ini juga menghadirkan para Public Figure yang kompeten serta peduli pada tema tersebut. 
Dalam Jakarta Humanity Festival semua karya dan pesan yang tersaji, diramu untuk millenials melalui sebuah renjana pertunjukan musik (Sound of Humanity), Seminar & Workshop (Humanitalk), dan tentunya sebuah pameran foto & video (Humanity Exposure).  
Festival
 ini mempertemukan masyarakat muda yang passionate terhadap kegiatan 
sosial, baik relawan, figur publik, komunitas, lembaga, hingga 
sociopreneur yang nantinya akan saling bertukar semangat kemanusiaan, 
kepedulian, serta bergagas solusi atas berbagai permasalahan yang 
berhubungan dengan kemanusiaan dengan tujuan sebuah perubahan positif di
 masa depan. 
 
Humanity Exposure di Jakarta Humanity Festival 2020 
Setuju gak sih, kalau setiap foto mempunyai ceritanya masing-masing dan mengandung sebuah makna? Kalau saya sih setuju banget! Nah, di Jakarta Humanity Festival ini ada 
Humanity Exposure Aksi kerelawanan dan kemanusiaan Dompet Dhuafa 
memiliki banyak kisah dan cerita. Semua aktivitas relawan yang ditangkap
 oleh fotografer kemanusiaan Dompet Dhuafa disajikan melalui sebuah
 pameran foto Humanity Exposure. Sehingga kita yang datang bisa menikmati berbagai cerita 
inspiratif yang tersimpan di dalamnya.
|  | 
| [Foto : marudiyafu.com] | 
|  | 
| [Foto : marudiyafu.com] | 
|  | 
| [Foto : marudiyafu.com] | 
|  | 
| [Foto : marudiyafu.com] | 
Salut akutu sama relawan yang memilih menghabiskan waktunya untuk orang lain. Berbagi tenaga, waktu, pikiran, dan lainnya. Tidak ada kata tapi untuk berbagi! Mungkin itu yang ada dalam moto relawan ya. Tapi kita juga bisa kok menggunakan moto itu untuk berbagi dalam hal lainnya. Seperti halnya berdonasi.
Seminar dan Workshop (Humanitalk) di Jakarta Humanity Festival 2020 
Jakarta Humanity Festival 2020 diadakan di M Bloc Space yang berada di bilangan Jakarta Selatan pada Minggu 26 Januari 2020. Dimulai dari Pukul 10.00 WIB sampai dengan 23.00. Seharian banget ya, sudah pasti kalau kita datang dari pagi banyak sekali 
insight yang didapat. Yakni mulai dari berbicara soal Youth for The Earth yang ada dalam sesi Humanitalk sampai "Ngulik Berkah 'Bagi-Bagi Kebahagiaan & Indonesia Siap Siaga'" yang ada dalam sesi Humanitalk 
featuring tokopedia. 
Talkshow
 dengan tema lingkungan dan kerelawanan bersama dengan para 
public 
figure dan pakar di bidangnya masing-masing. 
Humanitalk ini mengajak 
millenial untuk berdiskusi dan lebih peduli dengan 
issue kemanusiaan dan
 lingkungan, yang saat ini sedang terjadi. Minggu berkah banget gak sih 
readers kalau datang ke acara ini?! Hehe.
|  | 
| Workshop Melukis Payung bersama Chiki Fawzi [Foto : marudiyafu.com] | 
Sayangnya saya baru bisa hadir ke Jakarta Humanity Festival pada jam 15.45 WIB. Ketinggalan deh sesi 
humanitalk-nya. Hiks. Tapi gapapa, masih banyak acara menarik bermanfaat lainnya! Nah pada 15.45 sedang berlangsung 
workshop
 "Melukis Payung" bersama dengan Chiki Fawzi, yang juga seorang artist 
mural. Workshop ini dibuat dengan inspirasi dari para pelukis payung di 
Yogya. Mereka adalah penerima manfaat dari salah satu program binaan 
Dompet Dhuafa. Berkah sekali ya kalau dibina sama Dompet Dhuafa!
Sesi workshop melukis payung berlangsung dengan sangat seru dan greget. Gak cuma millenials lho yang ikutan, tapi juga ada adik-adik yang masih duduk di bangku SD memeriahkan sesi ini.
|  | 
| Chiki Fawzi saat melukis payung [Foto : marudiyafu.com] | 
Preloved Charity Bazaar di Jakarta Humanity Festival 2020 
Nah, setelah seru-seruan melukis payung bersama Chiki Fawzi. Selanjutnya saya mengitari area Jakarta Humanity Festival yang berlokasi di M Bloc Space ini. Tepat banget nih pemilihan tempatnya! Instagramable banget cuy~ Membuat para Millenials semakin betah berlama-lama di acara ini. Apalagi juga ada bazar pakaian 
preloved dari para artis. Lebih menariknya, hasil dari penjualan pakaian tersebut nantinya untuk didonasikan. Mulia ya~
|  | 
| [Foto : marudiyafu.com] | 
Pada sesi berikutnya, lebih tepatnya setelah isya ada 
performance dari para musisi kece. Yakni sesi 
Sound
 of humanity mengajak millenial untuk lebih peduli pada issue social, 
kemanusiaan, dan lingkungan, lewat lagu-lagu yang dibawakan oleh para 
musisi. Dengan menghadirkan Navicula, Chiki Fawzi, dan V1mast dengan lagu-lagu 
sesuai tema acara.
|  | 
| Chiki Fawzi [Foto : marudiyafu.com] | 
|  | 
| Navicula [Foto : marudiyafu.com] | 
|  | 
| V1MAST [Foto : marudiyafu.com] | 
Jujur, pada 
Sound of Humanity ini saya memperhatikan sekeliling dan sangat merinding. Betapa ikatan batin di antara kita manusia, memang tak memandang suku, agama, ras, dan antar golongan. Semua yang hadir di Sound of Humanity berasal dari semua kalangan. Untuk berbagi memang yang dibutuhkan adalah ketulusan hati dan tak melihat apapun itu. Lagi-lagi, hadir dalam acara mulia ini membuat hati saya berdesir begitu dalam. 
Yang sangat menarik adalah hasil penjualan tiket dari Jakarta Humanity Festival didonasikan dalam program kemanusiaan dan lingkungan yang dikelola oleh Dompet Dhuafa.  
Pada saat 
sound of humanity juga ada pemberian simbolis kepada setiap musisi yang hadir, yakni diantaranya :
|  | 
| Pemberian simbolis kepada Chiki Fawzi [Foto : marudiyafu.com] | 
|  | 
| Pemberian simbolis kepada V1MAST atas Millenial bangun masjid [Foto : Nur Annisa] | 
|  | 
| Pemberian simbolis kepada Navicula atas Rumah untuk Palu [Foto : Nur Annisa] | 
- Semangat berbagi memang diharapkan mampu membangun mimpi besar anak-anak maupun masyarakat di wilayah terpencil, terpelosok, dan terdalam. Untuk ini, Dompet Dhuafa menggelorakan semangat berbagi dengan meluncurkan kampanye Bulan Kemanusiaan "HUMANESIA" akhir tahun, dengan tajuk "Berani Berbagi". 
- Millenial bangun masjid. Proyek kolaborasi Dompet Dhuafa, V1MAST, dan Enau yang memiliki semangat untuk membangun kembali Masjid bagi mereka yang bermukim di area pasca bencana, agar memiliki tempat ibadah yang nyaman dan layak. 
 
- Rumah untuk palu merupakan program pembangunan rumah tetap yang didedikasikan untuk para penyintas tsunami, gempa bumi dan likuifaksi Palu, Donggala dan Sigi. Rumah tetap yang dibangun menggunakan konsep rumah srikandi (Struktur Rumah instan Kokoh cepat aman Dan inovatif). Rumah ini menggunakan teknologi rumah tinggi permanent dengan menggunakan sistem konstruksi struktur beton pracetak, dinding panel dan kusen beton.
Readers, ternyata banyak sekali kebaikan di sekeliling kita. Dan energi kebaikan itu bisa banget menjadikan diri kita untuk menjadi manusia yang lebih bermanfaat untuk sesama dan semesta. Tinggal bagaimana kita menjemput kebaikan-kebaikan itu. 
 
Acara seperti Jakarta Humanity Festival ini sangat mulia. Semoga tahun depan diadakan kembali ya. Aamiin.  
 
Dhii aku suka banget sama tone fotonya nih! Bisikin dong pake apa editnya hihi. Aku kemarin mau ikutan jakhumfest lagi, tapi aku lagi pulang k Karawang huhu
BalasHapusmilenial makin kreatif aja hadir di acara ini. Jadi bisa belajar banyak. Apalagi saya suka banget lihat galeri seni kayak disini. Inspirasi rasanya tumpah juga hehehe
BalasHapusthank you for your article is very inspiring among teenagers, always success
BalasHapus