-->

Lentera Untuk Negeri di Hari Pahlawan


Lentera Untuk Negeri di Hari Pahlawan
Foto Bersama Ust. Bobby Herwibowo, Lc. Saris, Alfa, dan para Blogger yang datang [Foto : Hi. Quds]
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya." "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain"
Beberapa bulan ke belakang, seperti yang kita ketahui bahwa beberapa Wilayah Indonesia sedang tertimpa bencana alam. Mulai dari Pulau Jawa hingga pulau Sulawesi. Tentu, bencana alam yang menimpa saudara-saudari kita menorehkan rasa trauma yang mendalam. 

Atas dasar ingin menyembuhkan rasa trauma yang dirasakan oleh saudara-saudari di Lombok (Salah satu daerah yang sering terjadi gempa yakni lebih dari 1000 kali) dan yang paling dahsyat guncangannya pada Tanggal 5 Agustus 2018 kemarin. 

Dan juga dalam rangka memperingati hari Pahlawan 10 November 2018 ini, Askar Kauny sebagai salah satu dari sekian lembaga yang ingin mengembalikan kepulihan mental masyarakat dengan taglines Menebar Ilmu Berbagi Manfaat ingin menampilkan sosok pahlawan yang rela berjuang dan mengabdi demi mengobati luka anak-anak negeri. Dengan membuat Film Dokumenter yang menampilkan para Ustadz sebagai Guru mengaji.

Mengingat hari Pahlawan, seperti yang telah kita ketahui bahwa, orang yang paling kaya di Indonesia adalah seorang Kiyai yaitu KH. Ahmad Dahlan karena amal yang telah dilakukannya semasa hidup yakni mendirikan pendidikan Muhamaddiyah. Serta mengajak umat Islam untuk hidup berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits. Atas dasar itu juga, Askar Kauny mempersembahkan film dokumenter Lentera Untuk Negeri.

Film Dokumenter Lentera Untuk Negeri

Lentera Untuk Negeri di Hari Pahlawan
[Foto : Dok. Pribadi]
Alhamdulillah saya mendapat kesempatan untuk menyaksikan Film Dokumenter "Lentera Untuk Negeri" yang digelar oleh Askar Kauny diadakan di Setiabudi XXI dimulai pukul 09:30 pada Hari Pahlawan 10 November 2018 ini. Film Dokumenter "Lentera Untuk Negeri" ini bercerita tentang perjuangan relawan guru-guru ngaji, yang menjadi ujung tombak dalam program trauma healing yang dilaksanakan. Dengan tujuan memperlihatkan bagaimana para Relawan Guru Ngaji Askar Kauny beradaptasi dan mendekatkan diri ke masyarakat setempat. Serta membuat anak-anak yang sedang mengalami transisi pasca trauma menikmati bimbingan melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an.
Lentera Untuk Negeri di Hari Pahlawan
[Foto : Undangan Askar Kauny]
Dengan menghadirkan 4 tokoh utama, yakni dua Ustadz yang menjadi guru ngaji yaitu Ustadz  Irvan Maulana yang merupakan relawan guru ngaji yang berasal dari Aceh dan kurang lebih sudah 3 bulan di Lombok, dan Ustadz Miftahul Khoiri berasal dari Gresik Jawa Timur menjadi relawan guru ngaji telah berjalan 4 bulan. Serta 2 santri penghafal Al-Qur'an yakni Alfa dan M. Ja'far Saris Ubaydillah sebagai tokoh utama. Meskipun hanya beberapa menit, Film ini mampu memberikan banyak kesan dan pesan melalui perjalanannya.
Lentera Untuk Negeri di Hari Pahlawan
Dari sebelah kiri : Ust. Khoiri, Alfa, Saris, Ust. Bobby, Ust. Irvan [Foto : Dok. Pribadi]
yang paling hebat bagi seorang guru adalah mendidik. Dan rekreasi yang paling indah adalah mengajar. - K.H. Maimoen Zubair 
Dengan tujuan akhir untuk menguatkan keimanan dan kesabaran mereka yang sedang diuji Yang Maha Kuasa. Seperti yang kita ketahui bahwa Al-Qur'an merupakan As-syifa yang berarti obat. Senada dengan itu, maka harapan besar dari Askar Kauny adalah adik-adik korban bencana dapat menjadi pribadi dengan iman yang kuat sehingga trauma-trauma dapat terobati melalui Al-Qur'an.

Latar Belakang Adanya Lentera Untuk Negeri di Rumah Tahfidz Askar Kauny


Pada saat Askar Kauny mendatangi Lombok, dan bertanya kepada anak-anak ingin mendapatkan hadiah apa. Kebanyakan anak-anak meminta hadiah Al-Qur'an, sehingga membuat hati terketuk untuk membuat program guru ngaji di Lombok.

Dan mengingat masa transisi pasca bencana alam adalah waktu yang paling kritis dan tepat untuk menghilangkan ketakutan masyarakat. Untuk itu, Askar Kauny akan membersamai para korban bencana dengan cara membangun rumah-rumah Tahfizh dan mengirimkan Guru Ngaji untuk membantu proses pemulihan trauma melalui pendekatan dengan Al-Qur'an (Quranic Healing).

Saat dibuka Rumah Tahfizh Al-Qur'an, awalnya hanya 10 anak yang mengikuti, namun setelah diberi tahu ke sekolah-sekolah mengenai adanya Rumah Tahfizh, santri menjadi bertambah hingga 240 santri dan puluhan guru yang mengajar tidak menggunakan sound system.

Pesan Moral yang Didapat Setelah Menonton Lentera Untuk Negeri


Lewat film dokumenter "Lentera Untuk Negeri" ini juga kita dapat mengobati batin kita untuk lebih mengingat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Saya terenyuh saat menonton Lentera Untuk Negeri, ga kebayang bagaimana jadinya kalau saya yang ada di sana saat terjadi gempa.

Dalam acara hari ini juga hadir Tika Ramlan yang merupakan selebriti sekaligus mantan personil dari T2 yang ikut serta menjadi relawan selama 2 hari satu malam di Lombok. Tika Ramlan merupakan sosok artis yang peduli akan sosial dan sangat menyukai tahfizh Al-Qur'an. Sehingga menurutnya pengalamannya semasa menjadi Volunteer di Lombok menjadi pengalaman yang tidak bisa diukur dengan materi.
Lentera Untuk Negeri di Hari Pahlawan
Tika Ramlan dan Suami [Foto : Dok. Pribadi]
Menurutnya, ia datang ke Lombok bukan untuk mengobati luka yang dialami oleh para korban bencana, namun untuk mengobati dirinya sendiri. "Senang banget dengan segala sesuatu yang berbau sosial. Dan menjadi relawan ini sebagai obat. Sebagai manusia ga selamanya menikmati segala yang berbau dunia, yang berbau sosial juga mesti kita nikmati, karena membuat kita lebih merasa menjadi manusia" Ucap Tika Ramlan saat dimintai pendapatnya.

Saya pun setuju ketika Tika Ramlan mengutarakan pendapatnya seperti itu. Karena dengan melakukan kegiatan sosial, kita dapat mengobati batin yang sedang kita rasakan. Kita dapat lebih bersyukur, dan tentunya dapat menjadi manusia yang lebih peduli akan sesama. Karena sesuai dengan fitrah kita sebagai makhluk sosial.

Selain Tika Ramlan, hadir juga Cholidi Asadil Alam seorang aktor yang mana baru saja tiba dari Lombok. Beliau berbagi pendapatnya mengenai keadaan Lombok, bahwa kekuasaan Allah tidak bisa kita bayangkan. Betapa Kuasanya Allah dalam menciptakan dan mengubah alam semesta ini. Sungguh di luar pemikiran kita.

Sesi Lelang Untuk Membangun Rumah Tahfizh Al-Qur'an


Dalam acara pemutaran fim dokumenter Lentera Untuk Negeri juga terdapat sesi lelang, yang mana hasil lelangnya digunakan untuk membangun rumah Tahfizh Al-Qur'an sesuai dengan titik-titik yang telah direncanakan. Dengan melelang kaligrafi, 2 buah Mushaf, dan rompi yang dipakai oleh Tika Ramlan saat menjadi volunteer, ada beberapa donatur yang telah berbaik hati menyumbangkan dananya untuk membangun Rumah Tahfizh Al-Qur'an.
Lentera Untuk Negeri di Hari Pahlawan
[Foto : Dok. Pribadi]
Lentera Untuk Negeri di Hari Pahlawan
[Foto : Dok. Pribadi]
Lentera Untuk Negeri di Hari Pahlawan
[Foto : Instagram Tika Ramlan]
Melalui film ini juga Askar Kauny mengajak semua pihak untuk terlibat dalam pembangunan Rumah-Rumah Tahfizh dan Pengiriman Guru Ngaji ke daerah bencana khususnya Lombok dan Sulawesi Tengah.

Tentunya akan menjadi ladang amal kita di akhirat kelak jika kita ikhlas membantu untuk adik-adik korban bencana, apalagi membantu untuk memperbanyak generasi hafizh dan hafizhah.

Untuk membantu membangun Rumah Tahfizh di Lombok dan Sulawesi Tengah, bisa dengan mengklik link ini : https://kauny.com/LenteraNegeri/

"Bersedekahlah kamu dan jangan menghitung-hitung, karena Allah akan menghitung-hitung pula pemberian-Nya kepadamu." (Muslim: 1708)

Seperti yang dikatakan Rasulullah SAW bahwa, profesi terbaik adalah orang yang belajar dan mengajarkan Al-Qur'an.


Setelah mendatangi acara ini, saya merasa tertampar. Kenapa? Karena saya teringat akan resolusi awal tahun mengenai hafalan Al-Qur'an [Bisa dibaca artikel ini : https://www.marudiyafu.com/2018/01/pesan-dari-2017-untuk-2018.html]. Tapi, hingga kini ingin menutup tahun, resolusi itu belum tercapai. Memang, hidayah datang kalau kita berniat untuk menjemputnya. Dan hidayah kali ini datang setelah saya menghadiri acara pemutaran film dokumenter Lentera Untuk Negeri.

Saya sangat salut dengan adik-adik yang begitu semangat ingin menghafal Al-Qur'an dengan segala keterbatasan yang ada. Dan saya sangat malu dengan teman-teman relawan guru ngaji yang tidak kalah semangatnya dalam mengajar.

Semoga kita senantiasa sadar akan hidayah dari Allah SWT. Aamiin.

Salam Ukhuwah :)

2 Responses to "Lentera Untuk Negeri di Hari Pahlawan"

  1. Masya Allah, bangga banget rasanya dengan adik-adik yang usianya masih sangat kecil tapi semangat nya untuk mengaji itu sungguh luar biasa.

    Semoga, film ini bisa mengingatkan kita semua untuk muhasabah dan memperbaiki diri serta menjadikan kita gemar membaca alqur'an.

    BalasHapus
  2. Yuk kita dukung untuk pembangunan rumah Tahfiz di Lombok dan Sulawesi Tengah, semoga dengan cara itu kita dapat meringankan beban mereka dan menjadi kadang pahala untuk kita

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel