-->

Datanglah Ikhlas dan Lupakan Benci itu #RequestSenja

Kali ini izinkan aku untuk menuliskan tentang rasa yang sempat hadir. Tentang mata yang sempat bertatap. Tentang sosok yang nyaris sempurna di mata dan hati ini.

Ikhlas, seolah menjadi kata yang harus aku sambut kala kita berpisah tanpa satu kata pun. Benci seolah menjadi kata yang memaksa untuk hadir mengalahkan kata ikhlas. Hati tiada yang tahu, sekarang cinta besok akan benci. Pun jika hari ini benci, siapa yang tahu kalau besok akan cinta. 
Senja
Difotoin sama Kak Ichiro
Kamu, adalah sosok yang aku rindukan sekian lama dengan kehadiran yang begitu memberi kesan. Kamu adalah sosok yang menatapku dengan amat teduh hingga aku lupa bahwa ada dosa kala menatap. Kamu adalah pesan yang selalu aku nantikan kabarnya hingga lupa akan waktu yang telah aku lewatkan. Kamu adalah semangat saat diri mulai lelah dengan semua aktivitas.

Hingga akhirnya kamu berhasil menorehkan luka. Luka pada hati yang sempat berbunga, tangis pada mata yang sempat berbinar saat menatap, dan mulut yang terlanjur kaku enggan menyebut sepatah kata sekali pun. 

Hati ini tersadar bahwa sosok itu telah berpindah ke lain hati. Beruntungnya dia yang menjadi tempat bagi hati yang dahulu selalu aku rindukan. Kini tak ada lagi pesan yang aku nantikan, kini tak ada lagi pengobat rindu yang aku dambakan. 

Wahai hati yang sempat berbunga yang kini telah gugur. Aku tahu engkau enggan menerima semua ini. Aku tahu bahwa tiada yang bisa menggantikan posisinya saat ini. 
Hati, kamu terlalu berlebih saat menyambut sosoknya hingga kamu lupa bahwa kamu telah membuatNya cemburu. 
Hanya Dia yang patut kamu cintai dengan sebesar-besarnya cinta. Jika kamu menjatuhkan hati kepada selain Dia, yang kamu dapat hanya lelah. Lelah dengan semua harapan-harapan semu, lelah dengan kefanaan, lelah dengan hatimu sendiri.

Hati hanya perlu kepastian, dan yang pasti ada dan selalu hadir hanyalah Dia. Allah sang pencipta seluruhnya, Dia yang menciptakan hati. Kamu hanya perlu untuk selalu dekat denganNya, bertemu denganNya, karena itulah yang dibutuhkan hati yang sebenarnya. 

Hati, kamu hanya keliru dalam berasumsi. Kejarlah cintaNya, maka kamu akan tenang dan damai. Tidak ada lagi luka yang akan kamu rasakan, jikalau ada mungkin datangnya di saat kamu sedang jauh dariNya. 

Iklhaslah wahai hati dan jauhkan rasa benci. Sebab kamu tahu bahwa yang dahulu kamu cinta nyatanya adalah makhluk biasa ciptaanNya, yang bisa mudah datang dan pergi, bisa dengan mudah berpindah hati, bisa dengan mudah berucap janji. 

_

Tulisan ini didedikasikan untuk teman yang sedang patah hati. Ingin request tulisan? Bisa tinggalkan pesan ke email rodhiyatummardhiyah020593@gmail.com


6 Responses to "Datanglah Ikhlas dan Lupakan Benci itu #RequestSenja"

  1. Hati, tabahlah engkau. Bertumbuhlah hingga mekar... Agar wangimu bisa menegarkan bukan merapuhkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. uuuuuuh kata-katanya bikin hati adeeem kak Shinta :)

      Hapus
  2. Hati, bisakah kamu tidak terlalu berharap? Harus berapa kali kamu terluka sampai mau belajar?

    Kali ini ayo kita berjanji, cintai Allah dan perbaiki diri sendiri. Kelak jika kau harus terluka lagi, paling tidak Allah akan menarikmu dari samudra lara dengan sigap.


    Aku suka tulisannya, Diyaah 😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayoooo kita berjanji untuk tidak menyiksa diri :)

      Awwww maaciw afiii udah mampir :)

      Hapus
  3. Setelah baca bait ini

    Kamu, adalah sosok yang aku rindukan sekian lama dengan kehadiran yang begitu memberi kesan. Kamu adalah sosok yang menatapku dengan amat teduh hingga aku lupa bahwa ada dosa kala menatap. Kamu adalah pesan yang selalu aku nantikan kabarnya hingga lupa akan waktu yang telah aku lewatkan. Kamu adalah semangat saat diri mulai lelah dengan semua aktivitas.

    maaf nggak baca terus, karena sungguh mberebes mili. hmmmmmmmmm ikhlas...

    BalasHapus
  4. Kamu yang dimaksud hanya sebatas senja yang sewaktu-waktu bisa datang dan pergi sesuka hati, dan cukuplah berharap dengan DIA Sang penguasa hati dimana ada limpahan keberkahan mengaliri kehidupan ini... Aamiin YRA

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel