-->

Jalan-Jalan Santai Event Blogger Perempuan Network ke Ganara.art, The Grand Outlet Karawang

Jalan-Jalan Santai Event Blogger Perempuan Network ke Ganara.art, The Grand Outlet Karawang - Hi Readers, Selamat Hari Blogger Nasional ya! Gak kerasa sudah 6 tahunan aku menyebut diriku sebagai seorang Blogger, meskipun update blog bisa dihitung dengan jari dalam sebulannya, meskipun berbagai platform media sosial juga aku geluti, tapi menulis di blog masih menjadi bagian favorite dalam hidupku.

Readers, dalam rangka memperingati Hari Blogger Nasional, Blogger Perempuan Network mengadakan Event Jalan-Jalan Santai ke The Grandoutlet Karawang juga berkreasi ke Ganara.art. Senang banget aku bisa ikut serta Event Blogger Perempuan Network yang asik dan seru ini!

Keberangkatan Jalan-Jalan Santai, Event Blogger Perempuan Network ke The Grand Outlet Karawang


Jalan-Jalan Santai yang diadakan oleh Blogger Perempuan Network terlaksana pada 30 Oktober 2024 lalu. Dengan menggunakan transportasi shuttle yang disediakan oleh The Grand Outlet di Parkir Utara Plaza Semanggi yang sekaligus menjadi titik kumpul. Btw, shuttle bus ini tersedia untuk umum, jadi siapapun yang ingin ke The Grand Outlet Karawang bisa naik shuttle bus ini dari Plaza Semanggi sesuai dengan jadwalnya ya Readers, info mengenai jadwal Shuttle Bus ini bisa lihat di akun instagram Grand Outlet yakni @grandoutletjkt

Registrasi kedatangan peserta dimulai pukul 08.30, karena jarak tempuh dari rumahku menuju titik kumpul lumayan memakan waktu kurang lebih 2-3 jam, maka aku sudah siap-siap dari subuh dan berangkat dari rumah pukul 05.30 WIB. Untuk spare waktu menjaga-jaga bila keadaan lalu lintas macet. 

Keberangkatanku untuk mengikuti Event Blogger Perempuan Network dimulai dengan naik angkot jurusan Kutabumi - Kalideres yang kurang lebih memakan waktu sekitar 1 jam. 

Setelah sampai di Terminal Kalideres aku naik transjakarta koridor 3F dengan rute Kalideres - Senayan Bank DKI, turun untuk transit di Halte Grogol kemudian naik koridor 9 rute Pluit - Pinang Ranti dan turun di Halte Semanggi, eh pas turun di Halte Semanggi gak sengaja bertemu dengan Kak Evi yang juga merupakan salah satu Blogger yang mengikuti Event Blogger Perempuan Network. Senang sekali ada barengan dari Halte Semanggi ke titik kumpul. Kami pun jalan bareng menuju Parkir Utara Plaza Semanggi.

Dan ternyata setelah sampai di titik kumpul Parkir Utara Plaza Semanggi, beberapa Blogger dan juga PIC dari Blogger Perempuan Network (BPN) serta pihak dari Ganara.art sudah sampai. Kami pun bersalaman sambil sapa-sapa. Ah momen yang sangat aku dambakan, bisa bertemu dengan teman-teman Blogger. 

Bus shuttle pun sudah ada di Parkir Utara Plaza Semanggi, menunggu keberangkatan di pukul 09:00. 

Kursi Shuttlenya sebelah kanan dan kiri terdiri dari 2, aku duduk bersama Kak Evi Dela. Hingga tiba waktunya berangkat, 22 Blogger ikut shuttle Bus, 2 Blogger lainnya yang rumahnya dekat dengan Grand Outlet langsung ke lokasi. Oh ya, seperti yang aku info tadi kalau shuttle bus tersedia juga untuk umum, nah ada 2 pengunjung yang ikut serta juga naik shuttle bus ini. 

Selama perjalanan sangat seru karena diisi dengan karoke beberapa lagu dan juga canda tawa. Tapi aku tidak begitu memperhatikan jalan karena sesekali tertidur. 

Kesan Pertama Tiba di The Grand Outlet Karawang 


Perjalanan Plaza Semanggi menuju The Grandoutlet Karawang kurang lebih memakan waktu sejam, alhamdulillah perjalanan lancar dan tidak macet. Kami tiba pukul 10.30 WIB tepat berada di Jalan Trans Heksa, Wanasari, Telukjambe Barat, Karawang, West Java 41361 Indonesia.

Ternyata Mall The Grandoutlet Karawang yang mengusung tema The Biggest Luxury Outlet Mall in Indonesia terletak di sekitar kawasan KIIC (Karawang International Industrial City). 

First time aku ke Mall ini dan dibuat takjub karena desain bangunannya yang aesthetic ditambah dengan adanya ruang terbuka Hijau. Asli deh beneran kesannya itu Luxury banget!  

Tentunya aku gak mau ngelewatin momen di tempat yang kece ini begitu saja, pokoknya memori hampir penuh gara-gara keasikan ambil foto dan video. Hehe.

Berkreasi Membuat Kerajinan Tangan dari Tanah Liat di Ganara Art


Agenda dari Jalan-Jalan Santai, Event Blogger Perempuan Network setelah sampai di The Grand Outlet Karawang adalah mengunjungi Ganara.art yang terletak di lantai 2 The Grand Outlet Karawang. Posisi persisnya yakni setelah naik eskalator lurus sampai mentok, lalu belok kanan dan sampai deh! 

Ganara.art merupakan lembaga pendidikan seni budaya yang didirikan oleh Tita Djumarya pada tahun 2013, Ganara Art di didirikan agar masyarakat dapat mengenal seni lebih dekat lagi di area modern. 

Readers, Ganara Art telah hadir di beberapa lokasi, yakni Rumah Wijaya (Jakarta Selatan), Hublife Mall (Jakarta Barat), ASHTA District 8 (Jakarta Selatan), PIK Avenue (Jakarta Utara), Taman Mini (Jakarta Timur), Plaza Indonesia (Jakarta Pusat), FX Sudirman, dan Nipah Park (Makassar). Lumayan banyak ya Readers, dan semoga semakin luas lagi jangkauannya. 

Kesan pertama saat masuk ke ruang kreasi Ganara.art adalah lantainya memantulkan cahaya yang berwarna, dan penuh dengan nuansa seni.

Di Ganara.art kami membuat kreasi dari tanah liat yang dinamakan Pottery Hand Built, merupakan kegiatan membuat kerajinan tangan dengan tanah liat cukup dengan tangan dan beberapa peralatan sederhana. 

Yang aku suka berkreasi di Ganara.art peralatannya lengkap, mulai dari tersedianya celemek, tissue kering, tissue basah, peralatan memahat tanah liatnya, sampai disediakan tripod untuk mengabadikan momen saat membuat kerajinan tangan.

Sebelum berkreasi dengan tanah liat, kami para peserta terlebih dahulu diberi arahan oleh kaka pembimbing, bagaimana tahap dalam mengelola tanah liat. Dan gak khawatir karena kaka pembimbing akan standby menemani kita, jadi bebas bertanya (Full dibimbing selama berkreasi).


Oke, membuat Pottery Hand Built merupakan pengalaman pertamaku, awalnya aku kira yaa seperti bermain playdoh, nyatanya yaa tanah liat tuh tak semudah itu dibentuk. Mesti melakukan beberapa tahap terlebih dahulu.

Pertama tanah liat kita panjangkan terlebih dahulu, dengan memutarnya hingga menjadi bentuk memanjang, lalu setelah itu ditekuk dengan menyatukan kedua sisi ujungnya, nah kalau sudah menyatu selanjutnya dibulatkan secara perlahan jangan sampai ada keretakan, tujuannya adalah agar tidak ada angin di dalam tanah liatnya. 

Nah selanjutnya mulai deh kreasikan tanah liat sesuai keinginan kita. Kalau aku membuat wadah untuk menaruh benda kecil dengan membentuk tanah liat menjadi bak mandi tapi dalam ukuran mini. Wkwk, ini mah karena lagi buntu aja idenya dan lagi mau bikin yang simple.

Asli, kegiatan membuat Pottery Hand Built ini susah-susah gampang sih, melatih kesabaran dan kesadaran dalam berkreativitas.

Setelah melakukan tahap demi tahap membuat Pottery Hand Built, akhirnya karyaku tuntas terbuat. Yeay! Asli, hasil karya yang amatiran yaa. wkwk. Wajar lah ya baru pertama kali.

Setelah karya selesai terbuat, aku memasukkannya ke dalam wadah yang terbuat dari karton berwarna coklat dan lanjut menuliskan namaku : Mardhiyah. 

Karya yang dibuat masih setengah jadi, alias masih memerlukan proses pengeringan lagi. Karena Pottery Hand Built ini tanpa proses pembakaran tanah liat. Jadi perlu dijemur biar hasilnya maksimal.

Merasakan Sensasi Instalasi Seni yang ada di Futuristic City Scape, Immersive Art Experience


Setelah kami berkreasi dengan tanah liat di Ganara.art, selanjutnya kami memasuki ruangan Ganara.art Futuristic City Scape, Immersive Art Experience. Di sini kita bisa merasakan vibes dari berbagai hasil karya seni yang telah dibuat. Menakjubkan!

Seru banget! Ada berbagai hasil karya seni yang bisa kita rasakan sensasinya. Untuk memasuki ruangan Futuristic City Scape, kita bisa menitipkan barang bawaan kita di bagian depan.

Terdapat 3 ruangan, ruangan pertama saat memasukinya di bagian atas seperti ada untaian tali dengan warna cahaya yang beragam. 

Lalu ruangan selanjutnya ada seperti akar pohon, dan lautan. Yess, aku membacanya seperti berada di dalam alam. Terdapat  "Plastik Berbisik : Karya Kolaboratif untuk Lautan", instalasi seni plastik ini memanfaatkan peralatan makan plastik daur ulang, menjadikan objek yang tampak biasa sebagai bahan utama untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa. Plastik, sering dianggap sebagai barang sekali pakai, diubah menjadi medium seni yang mengungkapkan kekuatan dan potensi tersembunyi,

Setiap elemen plastik yang kita tambahkan berfungsi sebagai bagian dari narasi visual yang menggarisbawahi pentingnya keberlanjutan dan tanggung jawab terhadap lingkungan.

Instalasi ini mengundang kita untuk menjadi bagian dari dialog yang lebih besar tentang pelestarian laut, memanfaatkan kekuatan seni untuk mendorong perubahan positif dan kesadaran global. Melalui interaksi langsung, Readers membantu membentuk sebuah pernyataan artistik yang merayakan potensi daur ulang dan berkomitmen untuk masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk planet kita.

Selanjutnya ada "Cerita Kota : Narasi Daur Ulang Perkotaan".