-->

Bersama Bergerak Berdaya #UntukmuBumiku

Bersama Bergerak Berdaya #UntukmuBumiku - Readers, akhir-akhir ini cuaca kaya panas banget yaa. Di Tangerang khususnya, sangat terasa panas bahkan saat malam hari pun tidak sesejuk dulu. Siang hari di dalam rumah rasanya seperti di sauna. 

Bersama Bergerak Berdaya #UntukmuBumiku

Saat tanggal 24 April 2023 kayaknya panas banget, iseng cek suhu ternyata mencapai 33 derajat celcius yang terasa seperti 39 derajat celcius. Huaaa kebayang kan gimana panasnya! 

Bersama Bergerak Berdaya #UntukmuBumiku
Suhu pada tanggal 24 April 2023

Ternyata cuaca panas yang aku rasakan akhir-akhir ini tidak hanya terasa di Tangerang saja, namun secara umum di Indonesia juga merasakannya. Dikutip dari suara.com, Pelaksana Tugas Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dodo Gunawan mengungkapkan ada 5 penyebab cuaca panas di Indonesia sebulan belakangan ini, yakni Terjadi dinamika atmosfer yang tidak biasa. Suhu panas di April untuk wilayah Asia Selatan secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari dan yang terjadi tahun 2023 adalah yang terparah selama ini. Tren pemanasan global dan perubahan iklim, gelombang panas semakin berisiko berpeluang terjadi 30 kali lebih sering. Dominasi monsun Australia, Indonesia memasuki musim kemarau. Intensitas maksimum radiasi matahari pada kondisi cuaca cerah dan kurangnya tutupan awan. 

Pantas saja ya hawa panas dirasakan oleh masyarakat Indonesia dan suhunya cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan cuaca panas pada umumnya. 

Emisi Karbon Menjadi Penyebab Utama Perubahan Iklim


Tren pemanasan global dan perubahan iklim menjadi perhatian penting untuk kita dalam melihat keadaan bumi #UntukmuBumiku. Kalau kita menginginkan hidup yang lebih lama, maka sudah semestinya kita memperhatikan serta #BersamaBergerakBerdaya dalam menjaga bumi ini.
 
Secara umum emisi gas rumah kaca menjadi penyebab global warming dan memicu perubahan iklim. Konsekuensinya adalah menimbulkan anomali cuaca/cuaca ekstrem, meningkatnya suhu bumi, mencairnya es di kutub, meningkatnya permukaan laut, serta meningkatkan risiko kebakaran hutan dan hujan lebat.  

Berdasarkan World Resource Institue (WRI) Indonesia menempati peringkat ke-8 dengan penghasil emisi karbon pada 2018. Meskipun memiliki luas hutan tropis yang besar, ternyata karbon yang Indonesia hasilkan juga tidak kalah tinggi. 

Emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran segala senyawa yang mengandung karbon seperti CO2, solar, bensin, LPG, serta bahan bakar lainnya. Fenomena emisi karbon merupakan proses pelepasan karbon ke lapisan atmosfer bumi. 

Penyebab dari emisi karbon yakni dari penggunaan bahan bakar fosil (minyak, gas bumi dan batu bara) untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti transportasi, pembangkit listrik, proses memasak, dan lain-lain. 

Dampak Buruk Emisi Karbon


Readers, emisi karbon memberikan dampak yang cukup terasa bagi aspek kehidupan, seperti lingkungan dengan meningkatnya suhu bumi pertahun, kesehatan seperti timbulnya berbagai penyakit baru yang berevolusi, hingga kegiatan perekonomian seperti pertanian, kehutanan, pariwisata, dan lainnya yang dipengaruhi oleh cuaca yang tidak pasti. 

1. Dampak Buruk Emisi Karbon untuk Lingkungan
  • Secara umum dampak yang dirasakan di lingkungan adalah meningkatknya suhu bumi pertahun. Akibatnya salju atau es laut di kutub dan cakupan gletser akan berkurang dan menyebabkan permukaan air laut meningkat. Sehingga potensi banjir pada wilayah pesisir pantai juga akan terus mengancam dengan peningkatan suhu bumi.
  • Abrasi pantai juga diperkirakan akan terus meningkat di sebagian wilayah karena musim dingin yang lebih sejuk dan lapisan-lapisan es yang lebih kecil.
  • Peningkatan curah hujan dan potensi hujan lebat atau badai lebih sering terjadi, potensi banjir akan lebih tinggi.
  • Risiko terjadinya kebakaran hutan meningkat karena peningkatan frekuensi dan besaran gelombang panas. 
  • Hingga satwa di alam liar mengalami kemungkinan stress yang cukup parah karena iklim yang tidak menentu, terlebih iklim yang hangat. 
  • Perubahan iklim dan pemanasan global yang mengakibatkan cuaca yang tidak stabil dan bencana alam.
2. Dampak Buruk Emisi Karbon Bagi Kesehatan
  • Peningkatan suhu bumi dan cuaca ekstrem sering menyebabkan timbulnya berbagai penyakit baru yang berevolusi. Selain itu risiko dehidrasi dan sengatan panas dapat berakibat fatal.
  • Terjadi masalah yang serius bagi pernapasan dan kardiovaskuler dan berbagai jenis kanker tertentu, karena kualitas udara kian memburuk.
  • Risiko penularan penyakit lebih cepat melalui perantara air, makanan dan hewan pengerat.
3. Dampak Buruk Emisi Karbon Bagi Ekonomi
  • Kegiatan pertanian, kehutanan, pariwisata dan lainnya dipengaruhi oleh pola cuaca yang tidak pasti.
  • Dampak yang ditimbulkan ke kesehatan kian menambah beban dan tekanan pada ekonomi dan keadaan sosial.
  • Cuaca ekstrem akibat meningkatnya emisi karbon menimbulkan kerusakan pada kondisi infrastruktur seperti jalan, jembatan, tiang telepon atau listrik.
  • Pencairan permasfrost dan kenaikan permukaan air laut yang diperkirakan akan terus meningkat pun berdampak pada eksistensi populasi lokal dan kesulitan dalam pengembangan sumberdaya.
Memang ya, peran bumi dan alam sangat penting dalam kehidupan kita. Kalau kita menginginkan kehidupan yang layak sudah semestinya kita #BersamaBergerakBerdaya #UntukmuBumiku.

Readers, kita bisa kok mengurangi emisi karbon yakni dengan cara mengurangi penggunaan transportasi pribadi untuk jarak dekat, bijak dalam penggunaan energi seperti listrik, konsumsi air bersih, dan pupuk. Mengurangi penggunaan plastik dalam pembelian produk makanan, seperti membawa botol air dan membawa kotak bekal. Membeli makanan sesuai porsi dan tidak berlebihan untuk mengurangi waste food. Mengurangi waktu pemakaian smartphone, laptop, atau PC atau hanya digunakan sesuai dengan kebutuhan. Menanam pohon untuk membantu menyerap kembali emisi karbon dan gas rumah kaca yang kita hasilkan. 

Untuk Mewujudkan Bumi Berdaya dan Pulih Lebih Kuat

Bersama Bergerak Berdaya #UntukmuBumiku


Aku percaya sebuah hal besar diawali dengan satu tindakan kecil. Nah itu juga yang membuat aku ingin ikut serta dalam #BersamaBergerakBerdaya untuk mewujudkan bumi berdaya dan pulih lebih kuat.

Semua berawal dari diri sendiri terlebih dahulu. Dimulai dulu saja melalui hal-hal yang mampu untuk kita lakukan. Tindakan nyata yang bisa aku lakukan yaitu dengan cara :
  • Berjalan kaki untuk jarak dekat, selain mengurangi polusi udara dengan berjalan kaki juga membuat tubuh berolahraga. Ngaruh banget sih jalan kaki untuk kehidupan seseorang yang berdampak juga ke bumi. 
  • Menggunakan transportasi umum dalam berpergian, setiap berpergian aku selalu menggunakan transportasi umum karena tidak bisa berkendara. Ternyata semakin ke sini aku sadar bahwa menggunakan transportasi umum juga merupakan satu hal yang bisa membuat bumi pulih lebih kuat. Dengan menggunakan trasnportasi umum, sama saja kita tidak ikut serta menyumbang emisi karbon.  
  • Bijak dalam menggunakan air bersih, tentang air bersih aku punya kisah yang tidak mengenakkan, yakni beberapa hari air PDAM di daerahku mati karena sedang ada perbaikan. Sehingga mau tak mau aku mesti mencari air bersih untuk sekadar cuci muka atau gosok gigi dan buang air. Dari hal itu aku belajar bahwa peran air bersih sangat penting, dan dengan menggunakan air bersih secara bijak kita juga ikut serta dalam #BersamaBergerakBerdaya untuk bumi. 
  • Makan sesuai porsi sehingga tidak meninggalkan waste food. Aku juga punya cerita tentang makanan, jadi setiap makanan yang tersedia untuk kita makan sesungguhnya mempunyai berkahnya masing-masing. Jadi, sebisa mungkin kita menghabiskan apa yang sudah dihidangkan untuk kita makan karena kita gak tau, pada makanan mana berkah yang ada dalam doa kita. Jadi sebisa mungkin aku kalau ngambil makanan sesuai porsi agar tidak ada yang terbuang. Nah ternyata waste food ini menjadi salah satu penyumbang sampah terbanyak lho Readers. Diketahui dari The Economist Intelligence Unit, Indonesia merupakan penyumbang sampah makanan terbesar kedua di dunia. Waste Food yang menumpuk di TPA menghasilkan gas metana dan karbondioksida, keduanya tidak sehat untuk bumi.  
  • Membawa goodie bag saat belanja, mengurangi penggunaan tas belanja plastik sekali pakai. Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang memberikan ancaman serius terhadap lingkungan karena selain jumlahnya cenderung semakin besar, kantong plastik adalah jenis sampah yang sulit terurai oleh proses alam (non biodegradable) dan merupakan salah satu pencemar xenobiotik (pencemar yang tidak dikenal oleh sistem biologis di lingkungan mengakibatkan senyawa pencemar terakumulasi di alam).
  • Efisien dalam menggunakan energi, seperti mematikan peralatan yang menggunakan listrik ketika tidak digunakan yaitu kipas angin, charger ponsel, PC, dll. 
  • Menanam pohon di rumah. Menanam pohon untuk membantu menyerap kembali emisi karbon dan gas rumah kaca yang kita hasilkan. Dengan adanya pohon di lingkungan kita juga membuat udara terasa sejuk. 
  • Menyebarkan ajakan untuk melakukan hal-hal di atas melalui sosial media. Mengingat peran sosial media sangat berpengaruh dalam berinternet, sudah sebaiknya kita memanfaatkannya untuk menyebarkan hal-hal positif terutama untuk mewujudkan bumi berdaya dan pulih lebih kuat. 

Upaya yang Dilakukan untuk Bergerak dan Berdaya Menjaga Lingkungan Hidup


#UntukmuBumiku #BersamaBergerakBerdaya sudah diupayakan oleh berbagai pihak, mulai dari masyarakat umum, tokoh publik, swasta, hingga pemerintah. Itu sih yang aku perhatikan selama membaca informasi di internet.

Dari pemerintah terlihat dengan semakin memperhatikan sarana dan fasilitas transportasi umum dan adanya kebijakan pemakaian BBM yang lebih ramah lingkungan. 

Soal penggunaan tas belanja plastik sekali pakai juga sudah diterapkan di beberapa minimarket dan supermarket yakni dengan tidak menyediakan plastik sekali pakai, dan solusinya adalah dengan memakai goodie bag. 

Semakin banyak gerakan yang mengajak untuk menjaga lingkungan hidup, seperti #BersamaBergerakBerdaya #UntukmuBumiku sehingga masyarakat umum ikut melek terhadap keadaan bumi saat ini. 

Salah satu yang masih aku ingat adalah mengenai ajakan untuk menghapus email yang sudah terbaca atau yang sudah lama. Dengan menghapus email yang sudah ratusan atau bahkan ribuan tersebut, kita ikut serta dalam pemulihan bumi karena mengurangi penggunaan pembangkit server pada pusat data. Pengiriman dan proses mengupload data berupa teks, foto, dan video, email dan lainnya memerlukan pusat data harus standby selama 24 jam. 

Readers, ternyata ada juga garda terdepan yang berjuang untuk mengurangi emisi yaitu Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal/Indigenous Peoples & Local Communities (IPLCs). Mereka berperan penting dalam pelestarian hutan dan menjaga keanekaragaman hayati Indonesia. 

Sesungguhnya kita semua sedang bekerja sama untuk bumi yang lebih baik. Jika aku memiliki kesempatan untuk membuat kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi mitigasi risiko perubahan iklim, kebijakan yang ingin aku terapkan adalah dengan dinaikkannya biaya parkir kendaraan pribadi sehingga dengan begitu bisa mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari kendaraan pribadi. Dengan dinaikkannya biaya parkir, mau tak mau masyarakat kemungkinan lebih memilih naik transportasi umum yang lebih murah biayanya dan tak harus mengeluarkan biaya parkir. 

Bersama Bergerak Berdaya #UntukmuBumiku


Nah, kalau #BersamaBergerakBerdaya versi Readers apa nih? Boleh dong tulis di kolom komentar ya! 


Sumber Referensi : 
- Penyebab Cuaca Panas di Indonesia Akhir-Akhir Ini, Berikut 5 Poin Kata BMKG (suara.com)
- Emisi Karbon: Penyebab, Dampak dan Cara Mengurangi (Update 2023) (lindungihutan.com)

0 Response to "Bersama Bergerak Berdaya #UntukmuBumiku"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel